Pada kendaraan mobil dimana mesin didepan dan penggeraknya roda-roda belakang, maka untuk meneruskankan tenaga putaran mesin ke roda-roda digunakan poros gardan/profeller shaft atau sering dikenal dengan istilah poros kopel. Profeller shaft dipasang anatara transmisi dengan gardan.
Poros gardan/Propeller
shaft berfungsi untuk memindahkan atau meneruskan tenaga putaran mesin dari
transmisi ke difrensial/gardan. Propeller shaft dibuat sedemikian rupa agar
dapat memindahkan tenaga dari transmisi ke difrensial dengan lembut tanpa
dipengaruhi kondisi permukaan jalan dan ukuran beban.
Secara intinya poros propeller memiliki 3
(tiga) fungsi utama:
1. Untuk memindahkan putaran dengan lembut
dari transmisi ke poros sambungan roda belakang.
2. Untuk meneruskan dan menyalurkan tenaga
pada roda belakang saat bergerak naik dan turun.
3. Untuk menyediakan penyesuaian pada gerakan
melentur karena perubahan panjang poros penggerak.
Propeller shaft dibuat
dari tabung pipa baja ringan yang memiliki ketahanan terhadap gaya puntiran
atau bengkok. Pada umumnya propeller shaft terdiri dari satu pipa yang
mempunyai dua penghubung yang terpasang pada kedua ujungnya dengan menggunakan
cross joint/universal joint.
POOS
GARDAN TERBUKA
Konstruksi ini poros gardan terpasang tanpa
pelindung sehingga putaranya dapat terlihat pada saat mobil bergerak. Poros
gardan terbuka banyak digunakan pada kendaraan-kendaraan penumpang dan
kendaraan berat.
POROS
GARDAN TERTUTUP
Konstruksi poros gardan tertutup poros
gardanya bersenyawa dengan poros gigi nanas yang terdapat pada gardan
(differensial). Poros gardan tertutup diselubungi oleh sebuah pipa sehingga
putaran poros tidak terlihat dan ini juga untuk melindungi benturan dari
benda-benda dari atas permukaan jalan yang dapat merusak poros gardan. Poros
gardan tertutup digunakan pada kendaraan yang jarak lantai kendaraan dengan
permukaan jalan yang terlalu dekat. Seperti kendaraan sedan dan sejenisnya.
CROSS
JOINT/UNIVERSAL JOINT
Selama kendaraan berjalan, poros gardan akan
bergerak ke atas dank e bawah hingga terjadi perubahan-perubahan jarak pada
poros gardan tersebut. Kejadian ini bebahaya sekali dan mungkin poros gardan
akan patah atau rusak. Untuk menghindari kemungkinan ini, maka dipasanglah pada
ujung-ujungnya dengan cross joint/differensial.
Cross joint/Universal joint berfungsi untuk
meredam perubahan sudut dan untuk melembutkan perpindahan tenaga.
Tipe propeller shaft dua bagian dengan tiga
joint kadang-kadang menggunakan bearing tengah yang bertujuan untuk menguragi
getaran
Bagian Utama Dan Fungsi Utama Rangkaian Poros
Penggerak.
1. Slip yok fungsinya
untuk menghubungkan
poros keluaran transmisi (output shaft transmission) ke sambungan universal
(universal joint) depan.
2. Front Universal Joint fungsinya mengikat slip yoke
pada poros penggerak (drive shaft).
3. Drive shaft fungsinya memindahkan gaya putar dari sambungan
universal depan ke sambungn universal belakang (rear Universal joint).
4. Rear Universal Joint fungsinya melenturkan sambungan
yang menghubungkan sumbu penggerak dengan yoke deferensial
5. Yoke rear fungsinya memegang sambungan universal belakang
dan memindahkan gaya putar ke rangkaian gigi sumbu roda belakang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar